Sebagian konsumen menilai smartphone dengan sederhana yakni memandangnya dari segi fungsinya saja tetapi sebagiannya lagi konsumen sangat kritis karena memperhatikan berbagai faktor kepuasan saat menggunakannya.
Pada kenyataannya satu benda smartphone memang belum cukup mampu memuaskan kedua tipe konsumen tersebut. Mereka selalu saja menemukan kekurangan saat digunakan baik cepat atau pun lambat. Tidak heran jika banyak diantaranya rajin mengeluh setelah membeli suatu produk smartphone.
Kalau kita amati dengan seksama apa saja sih kekurangan yang umum dikemukakan oleh kebanyakan konsumen setelah membelinya ? Sebenarnya keluhan yang disampaikan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yang pertama yaitu keluhan seputar spesifikasi mesin dan yang kedua keluhannya seputar fisik.
Mari kita simak keluhan yang umum diungkapkan dari masing-masing kategori tersebut.
Keluhan Terkait Spesifikasi Mesin
1. PPI (Pixel Per Inch ) Sebuah Layar
Tidak semua konsumen mengetahui dengan baik mengenai spesifikasi tentang PPI atau densitas pixel sebuah layar pada smartphone. Akibatnya banyak konsumen yang sama sekali mengabaikan atau mungkin malas mencari tahu terkait ppi smartphone yang akan dibelinya, malas membaca spesifikasi yang tertera pada kemasannya sendiri maupun situs-situs internet yang merinci tentang itu. Umumnya para pedagang offline selalu mengatakan bahwa layar gede atau kecil bukannya buram (blur) atau tajam. Sedangkan pedagang online selalu mengatakan bahwa berapapun kecil atau besarnya ppi-nya akan selalu dikatakan tajam.
Jika memang ppi yang dibenam ternyata kecil, maka penyesalan dalam hal ini pada umumnya akan bernada seperti berikut : layarnya terlihat kurang tajam! kurang nyaman digunakan untuk membaca karena tulisannya pecah! photo terlihat kurang memuaskan ! dan sebagainya.
2. RAM
Ram bertanggung jawab terhadap kecepatan suatu smartphone dalam mengakses aplikasi. Murahnya harga suatu smartphone bukan berarti harus menerima RAM yang kecil (512MB RAM ke bawah) karena aplikasi mobile terbaru umumnya membutuhkan kinerja perangkat yang cepat atau memadai. Ada harga ada kualitas, memang benar slogan tersebut tetapi jika sebuah smartphone hanya efektif digunakan untuk menelpon dan SMS saja lantas apakah masih layak untuk dibeli ? Tentu tidak, daripada membeli smartphone mending beli handphone biasa, selain baterai yang irit juga cepat untuk nelpon dan SMS. Artinya bahwa membeli smartphone dengan RAM 512 MB ke bawah sudah tidak relevan lagi sekarang ini.
Jika konsumen dengan tidak tahu tentang RAM kecil namun terlanjur membelinya, maka keluhan yang umum diungkapkan sebagai berikut : Gila, buka Facebook lambat kayak keong! browsing internet sangat lelet! Aplikasi Blackberry Messenger macet! Tidak dapat menginstal aplikasi yang dibutuhkan atau yang sedang tren!, dll.
3. Speaker Audio Musik
Banyak konsumen yang tidak tahu tentang spesifikasi yang satu ini, bukan karena sepenuhnya malas mencari informasi tentang informasi yang satu ini namun karena sangat jarang disediakan oleh pemilik produk. Konsumen diibaratkan membeli kucing dalam karung saat membeli smartphone terkait seberapa keras serta kejernihan audio yang dihasilkan saat memutar musik, menerima panggilan telpon serta notifikasi aplikasi lainnya.
Keluhan umum yang biasa diungkapkan ketika tidak puas dengan audionya adalah sebagai berikut : tidak mendengar panggilan telpon yang masuk! suaranya beser saat memutar musik !yang memaksa pengguna menggunakan headset/speaker tambahan, tidak mengetahui ada SMS yang masuk ! terutama jika berada di keramaian.
Keluhan Terkait Perakitan dan atau Build Quality
4. Bodi "Krecek-Krecek"
Smartphone murah bukan berarti harus berbunyi krecek-krecek saat dipegang. Namun kenyataannya smartphone dengan harga yang tergolong cukup mahal pun masih dapat dijumpai hingga sekarang. Penyebabnya tidak lain adalah bahan casing hingga perakitan pabrik yang kurang memadai. Sehingga pengguna yang merasa terganggu dengan bunyi krecek-krecek tersebut akan merasa greget dan mengenggamnya lebih erat lagi dan lagi meski tahu hal itu tidak akan dapat menyelesaikan masalah.
Umumnya keluhan yang disampaikan jika mendapati bodi krecek-krecek yaitu : kualitas bodi dikatakan sangat jelek, smartphone dikatakan seperti smartphone mainan belaka dan sebagainya.
5. Perakitan Renggang atau Miring
Jangan heran bahwa produsen ternama selalu menjaga kualitas perakitan agar body smartphone terpasang tepat pada porosnya sehingga terkesan kokoh sekalipun itu dijual dengan harga yang murah. Bagaimana tidak karena jika body tidak pas dengan layar misalnya saja frame dengan LCD mengalami kerenggangan atau pun miring maka akan menimbulkan citra negatif dimata konsumen. Penyebab kerenggangan atau kemiringan yang tidak semestinya terjadi tidak lain adalah perakitan karyawan pabrik yang kurang terampil, kelelahan atau atas perintah atasan untuk kejar target perakitan sehingga mereka merakitnya dengan terburu-buru dengan hasil yang sedikit mengecewakan.
Keluhan yang umum disampaikan jika pembeli mendapat kualitas perakitan yang buruk seperti ini biasanya sebagai berikut : Merk smartphone ini ternyata abal-abal! LCD kotor karena debu mudah sudah masuk ke dalamnya! Kapok beli produk ini ! dan lain sebagainya.
Setelah membaca artikel di atas jangan sampai lengah memilih smartphone. Ada harga ada kualitas namun tidak selamanya smartphone murah itu murahan. Rajin-rajin melihat berbagai video review tentang produk yang akan dibeli dengan sangat hati-hati. Produsen kini semakin pintar dalam berpromosi sehingga konsumen pun harus 2 x lebih pintar agar tidak kecewa dan menyesal dikemudian hari.
 |
| Smartphone dengan berbagai kekurangan dan kelebihannya |
Kalau kita amati dengan seksama apa saja sih kekurangan yang umum dikemukakan oleh kebanyakan konsumen setelah membelinya ? Sebenarnya keluhan yang disampaikan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yang pertama yaitu keluhan seputar spesifikasi mesin dan yang kedua keluhannya seputar fisik.
Mari kita simak keluhan yang umum diungkapkan dari masing-masing kategori tersebut.
Keluhan Terkait Spesifikasi Mesin
1. PPI (Pixel Per Inch ) Sebuah Layar
Tidak semua konsumen mengetahui dengan baik mengenai spesifikasi tentang PPI atau densitas pixel sebuah layar pada smartphone. Akibatnya banyak konsumen yang sama sekali mengabaikan atau mungkin malas mencari tahu terkait ppi smartphone yang akan dibelinya, malas membaca spesifikasi yang tertera pada kemasannya sendiri maupun situs-situs internet yang merinci tentang itu. Umumnya para pedagang offline selalu mengatakan bahwa layar gede atau kecil bukannya buram (blur) atau tajam. Sedangkan pedagang online selalu mengatakan bahwa berapapun kecil atau besarnya ppi-nya akan selalu dikatakan tajam.
 |
| Ketajaman layar dapat diketahui melalui besarnya ppi |
2. RAM
Ram bertanggung jawab terhadap kecepatan suatu smartphone dalam mengakses aplikasi. Murahnya harga suatu smartphone bukan berarti harus menerima RAM yang kecil (512MB RAM ke bawah) karena aplikasi mobile terbaru umumnya membutuhkan kinerja perangkat yang cepat atau memadai. Ada harga ada kualitas, memang benar slogan tersebut tetapi jika sebuah smartphone hanya efektif digunakan untuk menelpon dan SMS saja lantas apakah masih layak untuk dibeli ? Tentu tidak, daripada membeli smartphone mending beli handphone biasa, selain baterai yang irit juga cepat untuk nelpon dan SMS. Artinya bahwa membeli smartphone dengan RAM 512 MB ke bawah sudah tidak relevan lagi sekarang ini.
 |
| RAM sangat berpengaruh terhadap peforma smartphone |
3. Speaker Audio Musik
Banyak konsumen yang tidak tahu tentang spesifikasi yang satu ini, bukan karena sepenuhnya malas mencari informasi tentang informasi yang satu ini namun karena sangat jarang disediakan oleh pemilik produk. Konsumen diibaratkan membeli kucing dalam karung saat membeli smartphone terkait seberapa keras serta kejernihan audio yang dihasilkan saat memutar musik, menerima panggilan telpon serta notifikasi aplikasi lainnya.
 |
| Jika audionya beser atau kecil, maka siap-siap menggunakan headset |
Keluhan Terkait Perakitan dan atau Build Quality
4. Bodi "Krecek-Krecek"
Smartphone murah bukan berarti harus berbunyi krecek-krecek saat dipegang. Namun kenyataannya smartphone dengan harga yang tergolong cukup mahal pun masih dapat dijumpai hingga sekarang. Penyebabnya tidak lain adalah bahan casing hingga perakitan pabrik yang kurang memadai. Sehingga pengguna yang merasa terganggu dengan bunyi krecek-krecek tersebut akan merasa greget dan mengenggamnya lebih erat lagi dan lagi meski tahu hal itu tidak akan dapat menyelesaikan masalah.
 |
| Body yang kokoh merupakan salah satu faktor penting terhadap citra suatu produk smartphone |
5. Perakitan Renggang atau Miring
Jangan heran bahwa produsen ternama selalu menjaga kualitas perakitan agar body smartphone terpasang tepat pada porosnya sehingga terkesan kokoh sekalipun itu dijual dengan harga yang murah. Bagaimana tidak karena jika body tidak pas dengan layar misalnya saja frame dengan LCD mengalami kerenggangan atau pun miring maka akan menimbulkan citra negatif dimata konsumen. Penyebab kerenggangan atau kemiringan yang tidak semestinya terjadi tidak lain adalah perakitan karyawan pabrik yang kurang terampil, kelelahan atau atas perintah atasan untuk kejar target perakitan sehingga mereka merakitnya dengan terburu-buru dengan hasil yang sedikit mengecewakan.
 |
| Pentingnya keterampilan karyawan dalam merakit smartphone. |
Setelah membaca artikel di atas jangan sampai lengah memilih smartphone. Ada harga ada kualitas namun tidak selamanya smartphone murah itu murahan. Rajin-rajin melihat berbagai video review tentang produk yang akan dibeli dengan sangat hati-hati. Produsen kini semakin pintar dalam berpromosi sehingga konsumen pun harus 2 x lebih pintar agar tidak kecewa dan menyesal dikemudian hari.
thanks min, harus dipraktekan ini saat beli hp...
ReplyDeletehttps://www.tokopedia.com/codyonline/solder-station-cody-936-analog